Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perkebunan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) di Nagari Padang Gantiang Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar
Abstract
Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu daerah penghasil batu kapur di Sumatera Barat dengan petani yang dahulunya menanam jeruk nipis sebagai usaha kebun rumah tangga yang berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kini bergeser dalam bisnis perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pasar regional dan provinsi. Namun, tidak ada perhatian dari pemerintah dalam mendukung keberlanjutan pertanian jeruk nipis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan teknik budidaya kapur dan menganalisis kelayakan perkebunan kapur masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode survei dan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budidaya jeruk nipis di daerah penelitian belum sesuai dengan rekomendasi literatur, tetapi pertanian jeruk nipis di daerah penelitian layak untuk dilanjutkan dengan nilai B / C Ratio = 1,80 , NPV = 73.522.488, IRR = 35%. Petani harus lebih memperhatikan teknik budidaya dan perhatian pemerintah pada pembentukan kelompok tani dan konseling.
Kata Kunci : Jeruk Nipis, B/C rasio, NPV, IRR
Tanah Datar regency is one of the limestone producing areas in West Sumatra with farmers who formerly planted lime as a home garden business that is useful to meet daily needs now shifting in the plantation business to meet the needs of regional and provincial markets. However, there is no attention from the government in supporting the sustainability of lime farming. The purpose of this study is to describe the techniques of lime cultivation and analyze the feasibility of the community lime plantation. This research used survey method and sampling method using purposive sampling. data analysis used is descriptive qualitative and quantitative. The results of this study indicate that the cultivation of lemon in the area of research has not been in accordance with the recommendation of the literature, but the lime farming in the study area is feasible to proceed with the value of B / C Ratio = 1.80, NPV = 73.522.488, IRR = 35%. Farmers should pay more attention to cultivation techniques and the government's attention on the formation of farmer groups and counseling.
Keywords :Lime, Financial, B/C Ratio, NPV, IRR
Keywords
Full Text:
PDFReferences
AKK. 1990. Budidaya Tanaman Padi.Jakarta : Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Bubidaya.Jakarta : UI Press. Hal 11
Badan Pusat Statistik. 2015. Sumatera Barat Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. Padang
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat 2014. Pengembangan Buah- Buahan Sumatera Barat. 84 Hal.
Gittinger, J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek Pertanian. Jakarta. UI – Press. 579 Hal.
Kadariah, Karlina, dan Clive Gray.1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 104 hal.
Kementrian Pertanian. Rencana Strategis Kementrian Pertanian 2015-2019.364 Hal.
Mardikanto. 2007. Pengantar Ilmu Pertanian. Pusat Pengembangan Agrobisnis Dan Perhutanan Sosial. Surakarta. 235 hal.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Penerbit Ghalia Indonesia.544 Hal.Pasaribu, A.M. 2012. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis.Yogyakarta. Lily Publisher. 182 hal.
Rahmadhani, Aulia. 2015. Analisis Finansial Perkebunan Cengkeh (Eugenia aromatica) Rakyat Di Nagari Talang Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.[Skripsi]. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang.
Rukmana,. 2003. Jeruk Nipis Prospek Agribisnis, Budidaya, dan Pascapanen. Kanisius.Yogyakarta.55 hal.
Sarwono, B. 1991. Jeruk Nipis Dan Pemanfaatanya. Jakarta : Penebar Swadaya. 88 hal.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. 334 hal.
Wayan, dan Didiek.2004. Peran Subsektor Perkebunan dalam Perekonomian Indonesia. http://www.ipard.com/art_perkebunan/des14-04_wrs-I.asp [15 Desember 2014]
Refbacks
- There are currently no refbacks.