Respon Anggota Kelompok Tani Terhadap Program Upsus Pajale di Kecamatan Metro Barat Kota Metro

Malik Ali Yasar, Irwan Effendi, Serly Silviyanti, Abdul Mutolib

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pelaksanaan Program Upsus Pajale dan factor-faktor yang berhubungan dengan respon anggota kelompok tani.  Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di Kecamatan Metro Barat.  Responden dalam penelitian ini berjumlah 72 orang petani.  Penelitan ini dilakukan pada Juni hingga Juli 2018.  Metode penelitian ini menggunakan metode survei, data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan korelasi Rank Spearman.  Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan kegiatan program Upsus Pajale di Kecamatan Metro Barat meliputi kegiatan pengembangan jaringan irigasi, peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman melalui gerakan penerapan pengolahan tanaman terpadu, penyediaan bantuan benih, pupuk, alat dan mesin pertanian, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan penyuluhan dampak perubahan iklim, asuransi pertanian, serta pengawalan dan pendampingan program.  Secara keseluruhan respon anggota kelompok tani dalam Program Upsus Pajale di Kecamatan Metro Barat Kota Metro merespon dengan baik program tersebut. Faktor-faktor yang berhubungan dengan respon anggota kelompok tani dalam Program Upsus Pajale adalah luas lahan. Faktor yang tidak berhubungan dengan respon anggota kelompok tani dalam Program Upsus Pajale adalah umur, tingkat pendidikan formal, pengalaman usahatani, dan jumlah tanggungan keluarga.

Keywords

Respon, Kelompok Tani, Pendapatan, Upsus Pajale

Full Text:

PDF

References

Alviana, E. D., Gultom, D. t., & Syarief, Y. A. (2018). Respon Petani Terhadap Sistem Tanam Jajar Legowo Di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Universitas Lampung, Lampung.

Anugrah, S., & Ma'mun, D. (2003). Reorientasi Pembangunan Pertanian Dalam Perspektif Pembangunan Wilayah dan Otonomi Daerah Suatu Tinjauan Kritis untuk Mencari Bentuk Perencanaan ke Depan.Jurnal Ekonomi dan Pembangunan.

Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan Edisi ke-5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Balinda, N. (2012). Respon Petani Apel Terhadap Industrialisasi Pertanian (Kasus di Desa Poncokusumo Kecamatan PoncokusumoKabupaten Malang),SEPA (Vol. 8).

BP3K. (2017). Program BPKP3. Kota Metro, Metro Barat.

Budianto, H., Gitosaputro, S., & Viantimala, B. (2016). Respon Anggota Kelompok Tani Terhadap Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Ilmu- Ilmu Agribisnis.

BULOG. (2017). Badan Urusan Logistik. www.bulog.go.id. Diakses 20 April 2018.

Fortunika, S. O., Istiyanti, E., & Sriyadi. (2017). Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Banjarnegara. AGRARIS : journal of agribusiness and Rural development research, 3(2), 119-127.

Kementan. (2010). Tanaman Pangan dan Kebutuhan Pangan. Jakarta.

Kementan. (2015). Peraturan Mentri Pertanian Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pedoman upaya Khusus (Upsus) Peningkata Produksi Padi,Jagung,kedelai. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Mardikanto, T. (2010). komunikasi Pembangunan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Mulyaningsih, A., Hubeis, A. V., Sadono, D., & Susanto, D. (2018). Partisipasi Petani pada usahatani Jagung dan Kedelai Perspektif Gender. jurnal Penyuluhan, 14(1), 145-158.

Rompas, J. (2011). Pendapatan Petani dataran Tinggi Sub DAS Malino. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ponorogo.

Rosyadi, I., & Purnomo, D. (2012). Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga di desa Tertinggal. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 13(2), 303-315.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiarto, D. S., Sunaryanto, L., & Oetomo, D. (2003). Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia.

Suradi. (2015). Kebutuhan Pangan Bagi Rumah Tangga Miskin. Sosio Informa, 1(1), 1-12.

Syafa'at , N., & Simatupang, P. (2006). Kebijakan Pemantapan ketahanan Pangan Nasional kedepan. Pangan, 47(16), 24-43.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.